Speed Action Do The Best

Speed Action Do The Best

Thursday, November 26, 2015

Arah Langkah Manusia

Santapan Harian
Arah Langkah Manusia
Amsal 16:1-16
Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. 2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu. 4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. 5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. 6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. 7 Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. 8 Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan. 9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 10 Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah. 11 Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. 12 Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran. 13 Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. 14 Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. 15 Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. 16 Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.

Ketika kita membaca hidup tokoh Alkitab bernama Henokh, kita mungkin bertanya-tanya, "Apa yang terjadi dengannya?" Catatan Alkitab hanya menuliskan, "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah" (Kej 5:24).

Pengamsal memberikan nasihat abadi kepada para pembacanya bahwa "memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak" (16). Pertanyaannya: bagaimana kita dapat memperolehnya? Dalam Amsal 16:1-4, penulis Amsal menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan dan pergumulannya adalah Tuhan Allah, bukan manusia. Manusia memiliki hikmat dan pertimbangan, tetapi Allah yang menjadikan segala hal. Allah yang penuh kasih dan kemurahan memberikan undangan kepada manusia untuk bersekutu dengan-Nya (7). Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran dan mempraktekkannya (8-15). Sikap demikian hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan (5). Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing (4), dan Dia juga sanggup melihat dan menguji isi hati manusia (2, 5). Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan dan penilaian kita (6).


Dalam suratnya, rasul Petrus menuliskan, "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1Ptr 5:6-7). Nasihat senada juga diajarkan oleh Paulus, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1Tes 5:16-18). Jelas terlihat bahwa Allah menghendaki agar terang kebenaran Kristus ada di dalam kita dan Ia menghendaki kita menggapainya. Sebab itu jangan berhenti berharap dan berserah kepada Kristus. [IBS]

No comments:

Post a Comment