Speed Action Do The Best

Speed Action Do The Best

Thursday, November 26, 2015

Kecongkakan Mendahului Kehancuran

Santapan Harian
Kecongkakan Mendahului Kehancuran
Amsal 16:17-33
Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya. 18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. 19 Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. 20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN. 21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan. 22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. 23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan. 24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. 25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 26 Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia. 27 Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan. 28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib. 29 Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. 30 Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan. 31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. 32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 33 Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

Seorang ahli sejarah yang bernama Arnold Toynbee mengatakan, masyarakat akan mati oleh karena bunuh diri, bukan karena pembunuhan. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa bahaya terbesar kemanusiaan adalah manusia itu sendiri. Alkitab menegaskan bahwa bahaya ini ada karena manusia sudah jatuh dalam dosa (Rm 6:23, 3:23).

Amsal 16:17-33 memaparkan fakta kehidupan yang layak dijadikan perenungan. Pengamsal menegaskan bahwa kebaikan dan kebahagiaan akan datang atas mereka yang percaya kepada TUHAN (20). Selain itu, pengamsal mengingatkan bahwa manusia bukanlah penentu hidup mereka sehingga manusia bisa melakukan segala sesuatu dengan sewenang-wenang. Artinya, manusia tidak memiliki kuasa apapun atas kehidupan mereka, "Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN" (33). Karena itulah kita perlu menjadi bijaksana dengan kehidupan dan memikirkan tentang TUHAN dalam hidup yang sementara ini.

Kecongkakan manusia terjadi saat mereka menganggap dirinya lebih penting daripada Allah. Ini satu kekejian di hadapan Tuhan. Pengamsal mengingatkan bahwa ajaran tersebut seolah-olah terlihat lurus dan benar, tetapi ujungnya membawa manusia kepada maut (15). Itulah hakekat dan esensi dari dosa.

Jadi, apa yang kita bisa kita lakukan? Alkitab mengajak kita untuk merenungi panggilan Kristus yang berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11:28-30).


Dengan demikian, Arnold Toynbee pernah menuliskan, "Cepat atau lambat, manusia akan tiba kepada saat untuk mengambil keputusan: apakah dia akan menyembah kekuatannya sendiri atau tunduk kepada kekuatan Allah." Bila saat itu datang kepada anda, pilihan seperti apakah yang anda ambil? [IBS]

No comments:

Post a Comment