Speed Action Do The Best

Speed Action Do The Best

Monday, November 16, 2015

Tuhan, Menara yang Kuat

Santapan Harian

Tuhan, Menara yang Kuat

Amsal 18:1-24
Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. 2 Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. 3 Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh. 4 Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. 5 Tidak baik berpihak kepada orang fasik dengan menolak orang benar dalam pengadilan. 6 Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. 7 Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. 8 Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati. 9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. 10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. 11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya. 12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. 13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya. 14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? 15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan. 16 Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar. 17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. 18 Undian mengakhiri pertengkaran, dan menyelesaikan persoalan antara orang-orang berkuasa. 19 Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. 20 Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. 21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. 22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN. 23 Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. 24 Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Keunikkan kitab Amsal adalah kitab ini mengajarkan banyak sekali nilai-nilai praktis kehidupan, sehingga kita dapat belajar banyak mengenai bagaimana menjalani hidup sebagai orang benar. Dalam amsal kali ini, pengamsal mengajarkan seputar perilaku dan perkataan manusia sehari-hari. Mengenai perilaku, penyendiri akan meledak dalam amarahnya (1), pemalas akan merusak (9), orang yang tidak bersemangat tidak tahan menderita (14), orang yang berpihak pada orang fasik bukanlah orang yang baik (5), orang kaya mengandalkan hartanya, penyuap yang mengandalkan pemberiannya (16). Pelbagai perilaku ini disoroti oleh pengamsal karena semua itu terjadi dalam keseharian kita dan agar kita belajar daripadanya.

Hal kedua yang disoroti oleh pengamsal adalah mengenai perkataan orang yang dapat menimbulkan penghinaan (3, 13, 23), pengkhianatan (8, 18), pertikaian (17, 18), pengaruh yang kuat (4, 20, 21). Secara khusus, perkataan dari orang bebal hanya membeberkan isi hatinya (2), menimbulkan perkelahian (6), dan menjerat hidupnya (7).


Jika demikian, lalu apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup ini? Pengamsal menyebutkan beberapa hal, yaitu hidup rendah hati (12) berpengertian (15), mendapat isteri (22), dan sahabat (24). Namun yang terpenting di atas semua itu adalah hidup bersandar pada Tuhan. Menarik sekali, pengamsal menggambarkan Tuhan sebagai menara yang kuat. Ya, ketika hidup kita dipenuhi hal-hal yang menakutkan atau pun kita mengalami banyak persoalan dan kesulitan, berlarilah kepada Tuhan karena Ia mampu melindungi hidup kita dengan kekuatan kuasa-Nya. Dalam Dia ada keselamatan dan perlindungan, karena Allah adalah menara yang kuat bagi setiap orang yang berlindung kepada-Nya. [MFS]

No comments:

Post a Comment