Speed Action Do The Best

Speed Action Do The Best

Friday, December 4, 2015

Tuhan yang tak Tertandingi

Santapan Harian
Tuhan yang tak Tertandingi
Amsal 21:16-31
Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul. 17 Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya. 18 Orang fasik dipakai sebagai tebusan bagi orang benar, dan pengkhianat sebagai ganti orang jujur. 19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. 20 Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya. 21 Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan. 22 Orang bijak dapat memanjat kota pahlawan-pahlawan, dan merobohkan benteng yang mereka percayai. 23 Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. 24 Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga. 25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. 26 Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas. 27 Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat. 28 Saksi bohong akan binasa, tetapi orang yang mendengarkan akan tetap berbicara. 29 Orang fasik bermuka tebal, tetapi orang jujur mengatur jalannya. 30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN. 31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.

Kitab Amsal kental sekali dengan pengajaran tentang kehidupan orang yang berhikmat dan yang tidak berhikmat, seperti halnya yang terdapat pada bagian ini. Sekali lagi, pengamsal memberikan gambaran yang mendetail tentang kehidupan orang yang tidak berhikmat. Contohnya, orang yang tidak mau menerima pengajaran (16); orang yang suka berfoya-foya dan gila harta (17); orang fasik dan pengkhianat (18, 27); orang yang suka bertengkar dan pemarah (19); orang yang bebal (20); orang yang kurang ajar dan sombong (24); orang yang malas (25).

Jika dilihat dari penampilan luar, orang yang tidak berhikmat tampaknya berkuasa dan kuat. Tetapi, sekuat apapun kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki orang yang tidak berhikmat, sesungguhnya kemenangan ada di tangan Tuhan (31). Sedangkan orang yang berhikmat dipaparkan oleh pengamsal sebagai orang yang mengejar kebenaran dan kasih (21); orang yang memelihara mulut dan lidahnya (23); orang yang suka memberi (26); orang yang bersedia mendengarkan keluhan dan penderitaan orang lain (28); dan orang yang jujur (29). Sedalam apapun hikmat yang dimiliki oleh seseorang, pengamsal mengingatkan bahwa tidak ada hikmat dan pengertian yang dapat menandingi kemahatahuan Tuhan (30).

Pengajaran amsal pada bagian ini sangat indah, karena mengingatkan kita sekali lagi siapakah kita di hadapan Tuhan. Apapun yang kita perbuat, Tuhan tahu. Sebesar apapun kekuatan kita, tetap tidak dapat menandingi kemahakuasaan Tuhan. Sedalam apapun hikmat yang kita miliki, tidak dapat menyaingi hikmat Tuhan. Semua itu disebabkan oleh status serta kedudukan Tuhan sebagai Pencipta semesta alam, sedangkan kita hanyalah ciptaan-Nya yang fana. Kiranya pemahaman ini mendorong kita untuk lebih mengagumi, mengasihi-Nya, serta hidup seturut kehendak-Nya. [MFS]

No comments:

Post a Comment