Speed Action Do The Best

Speed Action Do The Best

Monday, December 7, 2015

Kekayaan yang Halal

Santapan Harian
Kekayaan yang Halal
Amsal 22:1-16
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. 2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. 3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. 4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. 5 Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya; siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. 6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. 7 Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. 8 Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. 9 Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin. 10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh. 11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja. 12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat. 13 Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan." 14 Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya. 15 Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya. 16 Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja.

Ada orang mau kaya dan sukses, tetapi tidak mau melalui proses untuk mendapatkannya. Maunya, "sim salabim!" dan sekejap mendapatkan apa yang diinginkan. Bahkan tidak sedikit orang yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan kekayaan, kehormatan, dan kemuliaan.

Nas Amsal hari ini menunjukkan bahwa memiliki kekayaan adalah baik, tetapi bukan yang terbaik dan terutama. Nama baik dan kasih, jauh lebih berharga daripada kekayaan besar (1). Tetap saja ada orang yang mengabaikan nama baik dan menggunakan cara-cara tidak halal untuk mengumpulkan kekayaan. Contohnya, menumpuk kekayaan dengan menindas orang lemah, memberi suap dan hadiah kepada orang kaya (16). Dengan cara seperti itu, mereka berpikir bahwa dirinya akan menerima imbalan yang lebih besar.

Cara yang tidak halal akan sedikit lebih cepat memperoleh hasil, sedangkan cara-cara yang baik dan benar akan memperoleh hasil yang bertahan lebih lama. Apabila kekayaan diperoleh seseorang dengan cara-cara yang tidak halal dan jahat, maka di kemudian hari orang tersebut akan menuai bencana (8, 16). Sebaliknya, mereka yang jujur, mencintai kesucian hati, menjaga nurani yang bersih akan menerima kedudukan, menjadi sahabat pemimpin (11), dan diberkati. Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan (4).

Segala sesuatu termasuk kekayaan berasal dari Allah (2). Kita harus selalu takut akan Dia di setiap hal yang kita lakukan, baik dari sisi motivasi maupun perbuatan seperti: memiliki hati yang baik, dan tidak kikir untuk berbagi rezeki kepada orang miskin (9, bdk. Ams 28:27).


Bagaimana cara kita selama ini dalam meraih kekayaan, kemuliaan, dan kehormatan? Apakah dengan cara menindas orang lemah, merampas hak orang miskin, atau menyuap orang kaya untuk melindungi diri dan mencari muka? Sebagai anak-anak Allah, marilah kita mengerjakan bagian kita, yaitu bekerja keras dengan cara yang halal dan sesuai kehendak Tuhan. [SB]

No comments:

Post a Comment